06.23
|
by dayat el fajry
band anak kos-kosan yang mungkin tidak pernah masuk di acara tv , kami berasal dari daerah yang berbeda-beda
dayat: gitar+vocal
jacfar: drum
rerek: bass
razack: gitar
holidei: keyboard
mudah2an kami menjadi band yang baik hati dan tidak sombong..hheee
05.42
|
by dayat el fajry
Hari Selasa, 11 Jumada Al-Tsaniyah 1235 H atau 1820 M. ‘Abd Al-Latif, seorang kiai di Kampung Senenan, desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan,Kabupaten Bangkalan, Ujung Barat Pulau Madura; merasakan kegembiraan
yang teramat sangat. Karena hari itu, dari rahim istrinya lahir seorang
anak laki-laki yang sehat, yang diberinya nama Muhammad Khalil.
05.34
|
by dayat el fajry
Riwayat Perjuangan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’
Oleh: Drs. KH. Achmad Masduqi
Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’ Lahir
Setelah kaum Wahabi melalui pemberontakan yang mereka lakukan pada
tahun 1925 berhasil menguasai seluruh daerah Hejaz, maka mereka mengubah
nama negeri Hejaz dengan nama Saudi Arabia. Dengan dukungan sepenuhnya
dari raja mereka yang pertama, Ibnu Sa’ud, mereka mengadakan
perombakan-perombakan secara radikal terhadap tata cara kehidupan
masyarakat. Tata kehidupan keagamaan, mereka sesuaikan dengan tata cara
yang dianut oleh golongan Wahabi, yang antara lain adalah ingin
melenyapkan semua batu nisan kuburan dan meratakannya dengan tanah.
Keadaan tersebut sangat memprihatinkan bangsa Indonesia yang banyak
bermukim di negeri Hejaz, yang menganut paham Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah,dengan memilih salah satu dari empat madzhab. Mereka sangat
terkekang dan tidak mempunyai kebebasan lagi dalam menjalankan ibadah
sesuai dengan paham yang mereka anut. Hal ini dianggap oleh bangsa
Indonesia sebagai suatu persoalan yang besar.